Jumat, 13 Maret 2015

Sifat Huruf Hijaiyyah

MAKHROJ DAN SIFAT-SIFAT HURUF HIJAIYYAH DALAM AL-QUR’AN Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an. Pengertian makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadkan huruf hijaiyyah secara benar. Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhraj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar. Makhorijul Huruf ditinjau dari morfologi berasal dari Fi’il Madhi "خَرَجَ " yang berarti “Keluar ”. Kemudian diikutkan wazan "مَفْعَل ٌ" yang bershighat isim makan menjadi "مَخْرَجٌ " yang berarti “Tempat Keluar ”. Bentuk jama’nya adalah "مَخَارِجُ الْحُرُوْفِ " yang berarti “Tempat-Tempat Keluar Huruf ”. Jadi “Makhorijul Huruf ” adalah “Tempat-Tempat Keluarnya Huruf ”. Secara bahasa Makhraj artinya : مَوْضِعُ الْخُرُوْج ِ , yang berarti tampat keluar . Sedangkan menurut istilah , Makhraj adalah : اِسْمُ لِلْمَحَلِّ الَّذِى يُنْشَاءُ مِنْهُ الْحَرْفُ , suatu nama tempat yang pada huruf dibentuk (diucapkan). Pengertian di atas memiliki pengertian yang sama dengan defenisi sebelumnya, dimana Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf itu dibunyikan. Ketika membaca al-Qur’an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai dengan Makhrajnya . Kesalahan dalam pengucapan huruf dapat menimbulkan perbedaan makna atau kesalahan arti pada bacaan yang sedang dibaca. Dalam kondisi tertentu, kesalahan ini bahkan dapat menyebabkan kekafiran apabila dilakukan dengan sengaja. Kesalahan Makhraj yang menyebabkan berubahnya arti misalnya Ha’ (ح ) pada lafaz "الرَّحِيْم ُ" yang artinya “Maha Penyayang ” pada kalimat basmalah yang terbaca Kha’ "الرَّخِيْم ُ" (خ ) yang artinya “Suara Merdu ”. Maka jauhlah artinya dari apa yang dikehendaki Allah swt. Para ulama’ berbeda pendapat mengenai jumlah makhraj huruf hijaiyyah. Mayoritas ulama’ mengikuti pendapat Al-kholil Bin Ahmad, pendapat ini juga diikuti oleh Imam Ibnu Al-jazary. Mereka berpendapat bahwa makhraj huruf hijaiyyah yang khusus ada 17 tempat, sedangkan yang umum ada 5 tempat, yaitu : 1. AL JAUF (rongga mulut), yakni celah panjang yang berada di belakang tenggorokan sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad yaitu ا و ي Terkumpul dalam kalimat : نوحيها - أونينا - أتجا د لونني 2. AL HALQ (tenggorokan) , yang terbagi menjadi 3 bagian: 1. Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ء dan ه 2. Tenggorokan bagian tengah, keluar darinya huruf ح dan ع 3. Tenggorokan bagian atas, keluar darinya huruf غ dan خ 3. AL LISAAN (lisan), dibagi menjadi 10 bagian : 1. Pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ق 2. Bawah pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ك 3. Tengah lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ش, ي dan ج 4. Salah satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ل 5. Tepi lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar darinya huruf ض 6. Ujung lisan di bawah makhroj ل bertemu dengan bagian atas dari langit-langit atas, keluar darinya huruf ن 7. Punggung lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ر 8. Ujung lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah [ dengan tetap ada lubang [celah] diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi atas dan bawah], keluar darinya huruf ص, س dan ز 9. Ujung lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya huruf ط ,د danت 10. Ujung lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ث, ذ dan ظِ 4. ASY SYAFATAIAN (kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian : 1. Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ف 2. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar darinya huruf ب 3. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit lebih ringan, keluar darinya huruf م 4. Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga, keluar darinya huruf و 5. AL KHOYSYUUM [Batang hidung], keluar darinya sifat ghunnah/mendengung, yaitu mim dan nun yang bertasydiid, urutannya ada 5 yaitu: 1. Syiddah 2. Naaqis 3. bighunnah 4. Ikhfa’ 5. Sukun Berharokat Adapun tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 : 1. Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي 2. Pangkal tenggorokan ء،ه 3. Tengah tenggorokan ع،ح 4. Ujung tenggorokan غ،خ 5. Pangkal lidah paling belakang ق 6. Pangkal lidah sedikit ke depan ك 7. Tengah lidah dengan langit-langit ج،ش،ي 8. Sisi lidah bertemu geraham atas ض 9. Dibawah sisi lidah setelah dhad ل 10. Ujung lidah setelah lam ن 11. Ujung lidah setelah nun ر 12. Ujung lidah bertemu gusi atas ط،د،ت 13. Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas ظ،ذ،ثUjung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah)ص،س،ز 14. Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas ف 15. Dua bibir و،ب،م 16. Rongga hidung (ghunnah/ dengung) SIFAT-SIFAT HURUF Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain. Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya. Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang menetapkan 44 sifat. Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum dibicarakan oleh ahli qiraat. Kita bagi menjadi dua kelompok, yaitu : I. Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah lawannya 5 sifat, sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu : 1. جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas, 2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar 3. شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat 4. رَخَاوَةٌ (RAKHAWAH) = Lunak 5. اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat 6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun 7. اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup 8. اِنْفِتَاحٌ(INFITAH) = Terbuka 9. اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam 10 اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar URAIAN 10 SIFAT-SIFAT HURUF YANG BERLAWANAN 1. جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan tidak berdesis dan nafas tertahan, sehingga bunyi terdengar lebih jelas dan bersih. Hurufnya ada 19 yaitu : عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ 2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar. Maksudnya ialah membuinyikan huruf dengan berdesis dan nafas terlepas, sehingga bunyi huruf terdengar agak samar. Hurufnya ada 10 yaitu : فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ 3. شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf. Hurufnya ada 8 yaitu : اَجِدُ قِطَّ بَكَتْ 4. رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu. Hurufnya ada 16 yaitu : خُذْ غَثَّ حَظَّ فّضَّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ 5. اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya ada 7 yaitu : خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ 6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan menurunkan pangkal lidah ke dasar lidah, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan. Hurufnya ada 22 yaitu : ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِنْ سَلَّ شَكَا 7. اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih besar dan berat. Hurufnya ada 4 yaitu : صَضْطَظَ 8. اِنْفِتَاحٌ (NFITAH ) = Terbuka. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan pertengahan lidah terbuka (tidak melengkungkan keliling lidah ke langit-langit), sehingga bunyi huruf lebih kecil dan ringan. Hurufnya 25 yaitu: مَنْ اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ 9. اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam atau menahan. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berat dan tertahan. Hurufnya ada 23 yaitu : جَزُّ غِشَّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ 10 اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar, ujung atau tajam. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan ringan dan lancar. Hurufnya ada 6 yaitu : فَرَّ مِنْ لُبٍّ II. Sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan sebanyak 9 yaitu : 1. تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. 2. لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak 3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. 4.تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang. 5. صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul/Seruit. 6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. 7. قَلْقَلَةٌ (QALQALAH) = Goncang. 8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. 9. غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung. URAIAN 9 SIFAT-SIFAT HURUF YANG TIDAK BERLAWANAN. 1. تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. Maksudnya ialah membunyikan huruf 2. لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lunak, lemah dan lembut, ketika huruf itu mati dan jatuh sesudah harakat fathah. Hurufnya ada 2 yaitu : _َوْ _َ يْ = خَوْفٌ - سَوْفَ - كَيْفَ -اِلَيْكَ - 3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. Maksudnya ialah membunyikan huruf condong ke ujung lidah dengan sedikit melenturkan (melengkungkan) lidah. Hurufnya ada 2 yaitu : ل ر 4. تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lidah bergetar tidak lebih dari dua getaran. Apabila getarannya sampai tiga kali, maka tercelalah. Dan apabila sampai empat getaran, berarti huruf itu telah menjadi dua huruf. Hurufnya ada satu yaitu : ر 5.صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berdesir bagaikan suara seruling. Hurufnya ada tiga, yaitu : ص ز س 6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan angin tersebar di mulut. Hurufnya ada satu, yaitu : ش 7.قَلْقَلَةٌ (QALQALAH) = Goncang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan concangan pada makhrajnya, sehingga terdengar pantulan suara yang kuat pada sat mati atau dimataikan karena berhenti (waqaf) Hurufnya ada lima, yaitu : قُطْبُ جَدٍ Qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu : a. قَلْقَلَةٌ صُغْرَى (QALQALAH SHUGHRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak lebih kecil, karena huruf qalqalahnya itu mati asli berada di tengah-tengah kata atau kalimat. Contoh : يَقْبَلُ – يَطْبَعُ – يَدْخَلُ – يَجْعَلُ – يَبْتَغُ b. قَلْقَلَةٌ كُبْرَى (QALQALAH KUBRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak lebih besar, karena huruf qalqalahnya itu sebenarnya hidup, tapi dimatikan ketika waqaf (menghentikan bacaan). Copntoh : قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ - اَللهُ الصَّمَدُ- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ- وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًااَحَدٌ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ- مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ- وَمِنْ شَرِّالنَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ-وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ 8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan memanjang di salah satu tepi pangkal lidah sampai ke depan. Hurufnya ada satu, yaitu : ض 9. غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara berdengung yang keluar dari pangkal hidng. Hurufnya ada dua, yaitu : م ن Dalam bahasa Arab, setiap kata ditulis dalam bentuk yang bersambung (artinya, huruf - huruf dalam sebuah kata digabung menjadi satu. Tidak ada bentuk kapital pada tulisan bahasa Arab. Oleh sebab itu, huruf-huruf ditulis dalam empat bentuk yang berbeda, tergantung pada posisinya pada suatu kata. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan semua bentuk tulisan untuk setiap huruf Arab. (ingat bahwa bahasa Arab ditulis dari sisi kanan ke sisi kiri Anda): Audio Bentuk di Akhir Benruk di Tengah Bentuk di Awal Bentuk Terpisah Huruf Alif Ba' Ta' Tsa' Jim Ha' Kha' Dal Dzal Ra' Zay Sin Syin Shod Dhod Tho Dzo ‘Ain Ghoin Fa' Qof Kaf Lam Mim Nun Ha Waw Ya' Catatan: • Perhatikan bahwa enam huruf berikut: Alif (A), Dal (D), Dzal (Dz), Ra (R), Zai (Z), Waw (W), yaitu huruf-huruf yang ditandai dengan warna merah pada tabel sebelumnya, memiliki bentuk tengah dan akhir yang sama (ini berarti, apabila huruf-huruf tersebut berada di tengah atau awal kata, maka huruf-huruf tersebut tidak dapat digabung dengan huruf yang ada setelahnya). • Apabila salah satu huruf dari enam huruf yang disebutkan di atas berada setelah huruf lain yang sekelompok dengannya, maka huruf yang kedua ditulis dalam bentuk terpisahnya. (Bingung? Contoh untuk hal ini ada pada pelajaran berikutnya!! ) • Ketika huruf Alif ada setelah huruf "Lam", maka keduanya ditulis dalam bentuk yang berbeda dengan yang di atas. Hal ini berlaku baik saat Alif berada di tengah atau akhir kata. Bentuknya (dibaca: "La") adalah sebagai berikut: grammar Grammar (قواعد اللغة ) 1. Setiap Bahasa, mempunyai tatan dan pola kalimat yang berbeda, dan Unik, begitu juga dengan Bahasa Arab. Bahasa Arab mempunyai tatanan yang sangat kompleks dan unik, sehingga bahasa Arab, adalah Bahasa yang mempunyai nilai makna yang tinggi. Berikut tatanan dan Pola Bahasa Arab: KALIMAT: Dalam bahasa Indonesia, Kalimat (Bahasa Arab) disebut KATA. Adalah Kumpulan dari huruf HIJAIYAH, yang mempunyai arti dan makna Untuk Merangkai Kata Bahasa Arab, memerlukan dua Ilmu yaitu : NAHWU dan SHOROF ILMU NAHWU DEFINISI ILMU NAHWU : Ilmu yang membahas prihal kata-kata Arab, baik ketika sendiri (satu kata) maupun ketika terangkai dalam kalimat. Dengan kaidah-kaidah ini dapat mengatahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah (mu’rab) DEFINISI ILMU SOROF : Ilmu Sharf (morfologi Arab). Ilmu yang menguraikan tentang bentuk asal kata, maka dengan ilmu ini dapat dikenal kata dasar dan kata bentukan, dikenal pula afiks, Sufiks dan infiks, kata kerja yang sesuai dengan masa B. Cara menulis huruf Arab 1. Penulisan huruf Arab dimulai dari kanan ke kiri. 2. Jumlah huruf Arab (disebut dengan huruf Hijaiyyah). Huruf ini jumlahnya ada 28 huruf 3. Huruf-huruf itu ada yang dapat menyambung dan disambung, ada yang bisa disambung tetapi tidak bisa menyambung. Masing-masing mempunyai bentuk huruf sesuai posisinya (di depan, tengah, belakang atau terpisah). Di antara huruf-huruf itu terdapat beberapa huruf yang dapat disambung dan menyambung dan beberapa huruf yang hanya dapat disambung. 4. Semua huruf Arab adalah konsonan, termasuk alif, wawu dan ya (sering disebut huruf illat), maka mereka memerlukan tanda vokal (sakal). C Huruf Arab dan cara penulisannya Untuk dapat menulis huruf Arab, maka perlu menguasai huruf-huruf Arab berikut bunyinya. Berikut ini adalah tabel nama huruf Arab beserta letaknya dan bunyinya. contoh Di akhir Di tengah Di awal Berdiri sendiri Bunyi Nama ا ا ا ـــــــا ـــ ـــ ا - Alif بــــبـــب ـــــــب ـــبــــ بـــــــ ب b Ba تــتــــت ـــــــت ــــتـــــ تـــــــ ت t Ta ثــــثـــث ـــــــث ـــــثــــ ثـــــــ ث ts Tsa جـــجــج ـــــــج ـــجـــــ جــــــ ج j Jim حـــحـــح ـــــــح ــــحــــ حــــــ ح ch Cha خــخـــخ ـــــــخ ـــــخــــ خــــــ خ kh Kho د د د ـــــــد ـــ ـــ د d Dal ذ ذ ذ ـــــــذ ـــ ـــ ذ dz Dzal ر ر ر ــــــر ـــ ـــ ر r Ra ز ز ز ــــــز ـــ ـــ ز z Za ســســس ـــــس ـــســـ ســـــ س s Sin شــشــش ـــــش ــــشـــ شـــــ ش sy Syin صــصــص ــــص ــــصـــ صــــ ص sh Shod ضــضــض ــــض ــــضـــ ضــــ ض dh Dhad طــطـــط ــــــط ــــطـــ طــــــ ط th Tha ظـــظـــظ ــــــظ ـــــظـــ ظــــــ ظ zh Zho عــعــــع ــــــع ـــــعــــ عــــــ ع ‘ ‘ain غـــغـــغ ــــــغ ـــــغـــ غــــــ غ gh Ghain فـــفــــف ــــــف ـــــفــــ فـــــــ ف f Fa قـــقــــق ــــــق ـــــقـــ قــــــ ق q Qaf كـــكـــك ــــــك ــــكــــ كــــــ ك k Kaf لـــلــــل ــــــل ــــلــــ لــــــ ل l Lam مـــمــــم ــــــم ــــمــــ مـــــ م m Min نـــنـــن ــــــن ــــنــــ نـــــ ن n Nun و و و ــــــــو ـــ ـــ و w Wawu هـــهـــه ــــــــه ـــهــــ هــــــ ه h Ha ـــــــلا ـــــــلا — لا l Lam alif —- — —- ء ‘ Hamzah يــيـــي ــــــي ـــــيـــ يــــــ ي y Ya D. Cara Menyambung huruf Di antara 28 huruf hijaiyyah terdapat huruf yang dapat disambung dan menyambung, ada yang dapat disambung tetapi tak dapat menyambung. Di bawah ini adalah huruf-huruf yang dapat disambung tetapi tak dapat menyambung. و ز ر ذ د ا Selain enam huruf di atas, semua huruf dapat menyambung dan disambung. 2.2 Contoh Perhatikan contoh berikut sambung pisah Sambung pisah حــــمــــل ح م ل ا خــــذ ا خ ذ بــــيـــــن ب ي ن ســـأ ل س أ ل قـــــلـــم ق ل م ر ز ق ر ز ق نـــــصــــح ن ص ح جـــوب ج و ب ســــهـــــل س ه ل وا حــــد و ا ح د كــــــبــــس ك ب س ســــر و س ر و الغة العربية إِسمْ ( Benda ) الكَلِمةُ فِعِلُ ( Kata Kerja ) حَرْفُ بِلاَ إسِم وَ الحَرْفُ (Kata selain Isim dan Fi il) Contoh dari Kata Benda (Isim) Rumah Sakit : المُسْتَشْفَى Buku : الكِتَبُ Suntik : الحَقْنَ Stetoskop : سَمَاعَةَ الطَبِيْبُ Ciri Ciri Isim 1. Tanwin (Un, AN, IN) 2. Selalu Ada ( AL ) 3. Selalu ada huruf (JAR) huruf yang mengakibatkan kalimat di baca jar, tanda kasroh/ya/ fatah المُمَرِيضُ فيِ الفَصْلِ Huruf Harfu : و , على , في . لم , تحت . هل . فوق , Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk. 1. Contoh : نَصْرُللهِ (pertolongan Allah ). Merupakan 2 buah buah isim yang digabung menjadi satu dan menghasilkan satu makna Tanwin dan Alif Lam merupakn tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu isim secara bersamaan. Contoh : نُوْرٌ ketika dimasuki alif lam akan menjadi اَلنّوْرُ (tanwin-nya hilang). Isim dalam Bahasa Arab ada juga disebut Isim Alam adalah : Kata Benda dari sesuatu atau Nama Orang. Contoh : محمّدُ ، فاطِيمَةُ Al Harfu dibagi menjadi 3 اَلْحَرْفُ A. Huruf Mabany (Huruf Hijaiyah) Huruf yang digunakan untuk menyusun suatu kata Huruf mabany terbagi menjadi 2: 1. Huruf ‘Illah Ada 3 huruf yaitu: ا و ي 2. Huruf Shohih Seluruh huruf hijaiyah selain ا و ي 1. Huruf Jer Huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasroh. Diantara huruf-huruf jer adalah: مِنْ , إِلىَ , عَنْ , عَلىَ , فِى , رُبَّ , بِ , كَ , لِ 2. Huruf Athof Huruf yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain. Diantara huruf-huruf athof adalah: أَمْ, مَعَ , وَ , ثُمَّ , أَوْ 1. Huruf yang masuk pada Isim ( حروف تدخل عللى الاسم ) Huruf Jazm (Jar) : من , عن , إلي , على , في , ختى , منذ , مع , رب Contoh : عليٌّ فيِ البيتِ 1. Inna dan saudara2 :huruf yang menjadikan Isim setelah di irab-kan nashab إنّ و اخو اتها ) ) Huruf Inna: انّ , لكنّ , كأن , لعلّ , ليت , / ان Contoh : إنَّ اللّةَ عظيمٌ 3. Huruf Nida ( huruf yang digunakan untuk memanggil (حروف النداء ) Huruf Nida : ياَ , أيا , هيّاَ , أيُّ , وأ Contoh : ياَ حببيِ wahai kekasihku , 1. Huruf Istisna : Huruf Pengecualian sesuatu ( إِلاَّ ) contoh : خَضَرَ المُمَريْضُ إلِاّ زَيدًا (Para Perawat dating, kecuali Zaid) 1. Huruf Nashab : huruf yang menjadikan fi il mudhorik, setelahnya di Irob لَنْ – (لَنْ أحِبُكَ ) Aku tak akan mencintaimu 1. Huruf قَدْ : apabila di depan fi il Madhi artinya : Sungguh, dan apabila di depan fi il Mudhorik artinya Kadang. Contoh : قَدْ أحبك ، يا حبيبي 1. Huruf Istifham : هَلْ ، مَا : huruf yang di gunakan bertanya Contoh : هَلْ اِنَهَا وَاحْدَةُ apakah dia masih single? 1. B. Fi’Il Kata Kerja ( فِعِلُ ) Kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit Di dalam Fi IL ( Kerja ) Selalu mengikuti rumus patokan perubahan kata kerja disebut WAZAN . dan di ikuti dengan kata ganti orang, baik pertama, ke dua, dan ketiga. bekerjalah اُفْعُــلْ Sedang/ akan bekerja يَفْــعُــلُ Telah bekerja فَــعَــلَ DHOMIR KATA GANTI No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan 1 هُـوَ كَتَبَ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa perubahan 2 هُمَـا كَتَبَـا Keduanya (lk) telah menulis + ا pada huruf terakhir 3 هُـمْ كَتَبُـوْ Mereka (lk) telah menulis + ـــُوْ pada huruf terakhir 4 هِـيَ كَتَبَـتْ Dia (pr) telah menulis + ـتْ pada huruf terakhir 5 هُمَـا كَتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـََا pada huruf terakhir 6 هُـنَّ كَتَبْـنَ Mereka (pr) telah menulis + ـْــنَ pada huruf terakhir 7 اَنْـتَ كَتَبْـتَ Kamu (lk) telah menulis + ـْــتَ pada huruf terakhir 8 اَنْتُمَـا كَتَبْتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُمَـا pada huruf terakhir 9 اَنْتُـم كَتَبْتُـمْ Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُمْ pada huruf terakhir 10 اَنْـتِ كَتَبْـتِ Kamu (pr) telah menulis + ـْـتِ pada huruf terakhir 11 اَنْتُمَـا كَتَبْتُمَا Kalian (pr) telah menulis + ـْتُمَـا pada huruf terakhir 12 َانْتُـنَّ كَتَبْتُـنَّ Kalian (pr) telah menulis + ـْـتُـنَّ pada huruf terakhir 13 اَنَـا كَتَبْـتُ Saya telah menulis + ـْــتُ pada huruf terakhir 14 نَحْنُ كَتَبْـنَا Kami, kita telah menulis + ــْـنَـا Pada huruf terakhir PERTEMUAN II ISIM (Kata Benda di lihat dari Jenisnya) Kalimah isim adalah kata yang menunjukkan benda seperti nama manusia, nama hewan, nama waktu, keterangan sifat, dan kata-kata yang dibendakan. 1. Isim Mudzakar ( Lk) 2. Isim Muannast ( Pr) إسْم مُذَكَرْ مُؤَنَّث PEREMPUAN LAKI LAKI 1. 1. Selalu Berakhiran (Ta Marbuthoh) ( ة ) 1.setiap nama orang yang digunakan untuk laki-laki maka termasuk mudzakkar meskipun ssecara dhahir muannats. 1. 2. Dzat nya bermakna Perempuan 1. 3. Yang Berpasang Pasangan 1. 4. Benda yang tidak berakal yang sudah di Jamak-Kan (Jamak Taksir) 1. 5. Mengikuti Bahsa Ibu, yang telah di tetapkan, Nama Orang, binatang, tempat, RS. Profesi, 1. 6. Berakhir dengan alif mamdudah (اء) Contoh : 1. مُمَرِيضُ Perawat laki – مُمَرِيضَةُ Perawat Perempuan 2. حَامِلُ Hamil 3. عَيْنُ Dua Mata 4. طَبِيْبُ Dokter’s الأَطِبَاءُ 5. عِيَادَةُ Klinik ، مُسْتَشْفَى ، Rumah Sakit 6. دِوَاءُ Obat ISIM DITINJAU DARI BILANGANNYA 1. 1. ISIM MUFROD ( SINGLE) “ Isim ( Kata Benda) yang menunjukan arti tunggal /satu” Contoh : الحُقْنَ : Suntik, السَمَاعَةُ : Stetoskop, كِتَابٌ Buku, الحَرَارَةُ Thermometer, إصَابَةُ Luka 2. ISIM MUTSANAA/ TATSNIYAH “ Isim ( Kata Benda) yang menunjukan arti Ganda / Dua” Contoh : مُسْلِمَانْ Orang Islam ، طَبِيْبَانْ Dokter2 Rumus na adalah : pada akhiran ditambahkan ( alif dan nun) atau ( ya dan nun) contoh ya dan nun ( مُسْلِمَيْنِ ) 3. ISIM JAMAK. “ Isim ( Kata Benda) yang menunjukan Plural ( jamak/ Banyak/Many)” isim ini dibagi menjadi tiga : 1. 1. Jamak Mudzakar Salim.( Plural yang menunjukan laki laki) Contoh : المَرِيْضُ Pasien—menjadi المَرِيْضيْنَ atau المَرِيْضُونَ Rumus adalah : Dengan menambahkan waw atau ya dan nun ( و / ي +ن) 2. Jamak Muannast Salim (Plural yang menunjukan Perempuan) 1. Contoh : المُسَاعِدَةُ Asisten, menjadi المُسَاعِدَات , مسْلِمَةُ Muslimah, menjadi مسْلِمَاتُ . Rumus adalah : menambahkan Alif ( ا ) sebelum Ta. Marbutho ( ة ) dan merubah Ta Marbutho ( ة ) dengan Ta Tanist ( ت ) 1. 3. Jamak Taksir (Plural yang tidak beraturan, bisa Mudzakar dan Muannast dan tidak berakal) Isim yang menunjukan many, banyak. REFERENSI : Ahmad,2013. Makhroj dan sifat-sifat huruf hijaiyah [online]. Tersedia : http://dadanar.blogspot.com/2013/11/makhroj-dan-sifat-sifat-huruf-hijaiyyah.html [1 juli 2014]

Selasa, 10 Maret 2015

Anak Agresif


1.      Faktor penyebab anak berperilaku agresif
     Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (dalam Masykouri, 2005: 12.7) sekitar 5-10% anak usia sekolah menunjukan perilaku agresif. Secara umum, anak laki-laki lebih banyak menampilkan perilaku agresif, dibandingkan anak perempuan. Menurut penelitian, perbandingannya 5 berbanding 1, artinya jumlah anak laki-laki yang melakukan perilaku agresif kira-kira 5 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
Lebih lanjut Masykouri menejelaskan, penyebab perilaku agresif diindikasikan oleh empat faktor utama yaitu gangguan biologis dan penyakit, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengaruh budaya negatif. Faktor-faktor penyebab ini sifatnya kompleks dan tidak mungkin hanya satu faktor saja yang menjadi penyebab timbulnya perilaku agresif.
Keempat faktor penyebab anak berperilaku agresif adalah sebagai berikut:
A.    Faktor Biologis 
Emosi dan perilaku dapat dipengaruhi oleh faktor genetic, neurologist atau faktor biokimia, juga kombinasi dari faktor ketiganya. yang jelas, ada hubungan antara tubuh dan perilaku, sehingga sangat beralasan untuk mencari penyebab biologis dari gangguan perilaku atau emosional. misalnya, ketergantungan ibu pada alcohol ketika janin masih dalam kandungan dapat menyebAnak berkebutuhan khususan berbagai gangguan termasuk emosi dan perilaku. Ayah yang peminum alkohol menurut penelitaian juga beresiko tinggi menimbulkan perilaku agresif pada anak. Perilaku agresif dapat juga muncul pada anak yang orang tuanya penderita psikopat (gangguan kejiwaan).
Semua anak sebenarnya lahir dengan keadaan biologis tertentu yang menentukan gaya tingkah laku atau temperamennya, meskipun temperamen dapat berubah sesuai pengasuhan. Selain itu, penyakit kurang gizi, bahkan cedera otak, dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan emosi atau tingkah laku.
B.     Faktor Keluarga
     Faktor keluarga yang dapat menyebAnak berkebutuhan khususan perilaku agresif dapat diidentifikasikan seperti berikut.
1.      Pola asuh orang tua yang menerapkan disiplin dengan tidak konsisiten. Misalnya orang tua sering mengancam anak jika anak berani melakukan hal yang menyimpang. Tetapi ketika perilaku tersebut benar-benar dilakukan anak hukuman tersebut kadang diberikan kadang tidak, membuat anak bingung karena tidak ada standar yang jelas. hal ini memicu perilaku agresif pada anak. Ketidakonsistenan penerapan disiplin jika juga terjadi bila ada pertentangan pola asuh antara kedua orang tua, misalnya si Ibu kurang disiplin dan mudah melupakan perilaku anak yang menyimpang, sedang si ayah ingin memberikan hukuman yang keras.
2.      Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari sikap orang tua yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang anaknya, sehingga cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Sikap permisif ini membuat perilaku agresif cenderung menetap.
3.       Sikap yang keras dan penuh tuntutan, yaitu orang tua yang terbiasa menggunakan gaya instruksi agar anak melakukan atau tidak melakukan sesuatu, jarang memberikan kesempatan pada anak untuk berdiskusi atau berbicara akrab dalam suasana kekeluargaan. Dalam hal ini muncul hukum aksi-reaksi, semakin anak dituntut orang tua, semakin tinggi keinginan anak untuk memberontak dengan perilaku agresif.
4.      Gagal memberikan hukuman yang tepat, sehingga hukuman justru menimbulkan sikap permusuhan anak pada orang tua dan meningkatkan sikap perilaku agresif anak.
5.      Memberi hadiah pada perilaku agresif atau memberikan hukuman untuk perilaku prososial.
6.      Kurang memonitor dimana anak-anak berada
7.      Kurang memberikan aturan
8.      Tingkat komunikasi verbal yang rendah
9.      Gagal menjadi model yang
10.   Ibu yang depresif yang mudah marah




C.    Faktor Sekolah

Beberapa anak dapat mengalami masalah emosi atau perilaku sebelum mereka mulai masuk sekolah, sedangkan beberapa anak yang lainnya tampak mulai menunjukkan perilaku agresif ketika mulai bersekolah. Faktor sekolah yang berpengaruh antara lain:
1.      Pengalaman bersekolah dan lingkungannya memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku agresif anak demikian juga temperamen teman sebaya dan kompetensi social
2.      Guru-guru di sekolah sangat berperan dalam munculnya masalah emosi dan perilaku itu. Perilaku agresifitas guru dapat dijadikan model oleh anak.
3.      Disiplin sekolah yang sangat kaku atau sangat longgar di lingkungan sekolah akan sangat membingungkan anak yang masih membutuhkan panduan untuk berperilaku. Lingkungan sekolah dianggap oleh anak sebagai lingkungan yang memperhatikan dirinya. Bentuk pehatian itu dapat berupa hukuman, kritikan ataupun sanjungan.

D.    Faktor Budaya

Pengaruh budaya yang negatif mempengaruhi pikiran melalui penayangan kekerasan yang ditampilkan di media, terutama televisi dan film. Menurut Bandura (dalam Masykouri, 2005: 12.10) mengungkapkan beberapa akibat penayangan kekerasan di media, sebagai berikut.
1.      Mengajari anak dengan tipe perilaku agresif dan ide umum bahwa segala masalah dapat diatasi dengan perilaku agresif.
2.      Anda menyaksikan bahwa kekerasan bisa mematahkan rintangan terhadap kekerasan dan perilaku agresif, sehingga perilaku agresif tampak lumrah dan bisa diterima.
3.      Menjadi tidak sensitif dan terbiasa dengan kekerasan dan penderitaan (menumpulkan empati dan kepekaan sosial).
4.      Membentuk citra manusia tentang kenyataan dan cenderung menganggap dunia sebagai tempat yang tidak aman untuk hidup.
Akibat sering nonton salah satu kartun, dan film robot di beberapa stasiun TV, anak cenderung meniru tokoh tersebut dan selain itu juga meniru perilaku saudara sepupu teman sepermainannya. Terkadang orang tua melarang putra – putrinya untuk menonton film – film kartun dan film robot tersebut tentunya dengan memberikan penjelasan, tetapi belum membuahkan hasil yang maksimal.
Selain itu, faktor teman sebaya juga merupakan sumber yang paling mempengaruhi anak. Ini merupakan faktor yang paling mungkin terjadi ketika perilaku agresif dilakukan secara berkelompok. Ada teman yang mempengaruhi mereka agar melakukan tindakan-tindakan agresif terhadap anak lain. Biasanya ada ketua kelompok yang dianggap sebagai anak yang jagoan, sehingga perkataan dan kemauanya selalu diikuti oleh temannya yang lain. Faktor-faktor Penyebab Anak Berperilaku Agresif di atas sangat kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lain.

2.      Cara menangani anak yang agresif
A.      Memberi Hukuman yang Efektif Kepada Anak
Pertama, Memberi pelajaran kepada anak agar dapat berperilaku baik tidak perlu dengan cara kekerasan, dengan pukulan. Memukul adalah bukan cara yang baik untuk menghentikan perilaku buruk anak. Justru boleh jadi hanya akan membuat anak merasa bingung, kecewa dan terluka bathinnya. Ia tidak akan percaya bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai tempatnya berlindung dan mendapatkan kasih sayang ternyata berbuat kasar terhadapnya.
Kedua, Pukulan yang dilakukan orangtua dapat menghentikan perilaku buruk anak. Tetapi boleh jadi hanya untuk sementara, pada saat itu saja. Anak akan taat kepada orangtua karena perasaan takut dipukul, bukan karena ia memahami permasalahan yang sebenarnya terjadi. Sedangkan untuk jangka panjang mungkin saja anak akan mengulangi lagi perbuatan buruknya, bahhkan boleh jadi lebih buruk dari sebelumnya. Ia akan melakukan pembalasan terhadap orangtuanya dengan cara melakukan tindakan yang dapat membuat orang tua merasa pusing, jengkel, malu dan terganggu aktivitasnya.
Ketiga, Ada banyak alternatif hukuman fisik yang lebih efektif daripada pukulan. Di antaranya, memperingatkan dengan kata-kata, menyingkirkan mainan kesukaannya, membatasi penggunaan televisi, komputer, sepeda, atau aktivitas menarik lainnya. Selain itu, bawa dia ke tempat ‘menenangkan diri’ yang berbeda dari kamar tidurnya; bisa di pojok ruangan, kursi khusus, atau dengan cara menidurkannya lebih awal (Deborah K. Parker M.Ed, 2005).
Kita pastinya tidak ingin bermasalah dengan orang lain di tempat umum hanya gara-gara anak kita. Ada beberapa cara untuk menghadapi anak yang suka agresif di depan umum.
1.      Perlu adanya pengertian dan kesabaran orangtua.
2.      Tidak perlu dengan cara kekerasan fisik. Tenangkanlah anak dengan pelukan. Tanyakan kepadanya apa yang ia inginkan dan pastikan kepadanya bahwa orangtua akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.
3.      Apabila orangtua memiliki acara untuk pergi ke luar rumah sebelum berangkat orangtua membuat perjanjian dulu dengannya. Hal ini perlu dilakukan supaya anak mengerti dan dapat menjaga sikap ketika ia sedang berada di depan umum. Bicarakanlah konsekuensinya apabila anak melanggar janji. Namun, jika anak mampu menjaga sikapnya dengan baik di depan umum maka tidak ada salahnya orangtua memberikan pujian, pelukan, ciuman, atau mungkin memberikan hadiah kecil yang ia sukai .
4.      Jika agresifitas itu ke hal yang positif, cara mengatasinya, biarkan saja si anak melakukan apa yang di inginkannya tapi perlu pengarahan, pengawasan dan jangan terlalu banyak melarang kemauannya yang positif, takutnya justru “membunuh” kreatifitas dan daya imajinasinya karena anak seusia ini lagi dalam proses penjajakan lingkungan, penyesuain diri, mungkin bisa di bilang masa “puber” anak balita”, yang bisa kita lakukan hanya meminimalkan efeknya.
5.      Bertingkah agresif yang mengarah ke kreativitas anak boleh saja (tidak terhitung barang – barang di rumah yang rusak oleh anak-anak), tapi memukul, menyakiti orang lain dan bersikap tidak sopan adalah lain soal. Juga, kalau merusaknya karena mereka curious, karena rasa keingintahuannya tidak masalah. Misalnya karena anak ingin mengetahui apa jadinya kalau es lilin dimasukkan ke dalam gelas yang berisi teh? Tapi kalau sengaja membanting gelas karena marah atau karena kemauannya tidak dituruti, itu berarti ada masalah besar dengan si anak.
6.      Larangan bermain bersama. Anak yang sudah terlihat gejala agresif mereka kita kelompokkan tersendiri.
7.      Untuk memperbaiki perilaku agresif bukannya dicampur dengan anak yang kalem, apalagi kalau anak kalem itu lebih introvert, dengan harapan yang agresif akan jadi kalem. Barangkali tidak begitu, justru akan menyebAnak berkebutuhan khususan rasa tidak aman bagi perkembangannya.

Mengacu pada tindakan-tindakan di atas, penanganan anak dengan perilaku agresif harus diperhatikan juga penanganan atas anak yang menjadi korban perilaku tersebut. Tidak jarang, ada sekelompok anak yang selalu menjadi korban dari para jagoan, karena ketidakmampuannya untuk mempertahankan atau membela diri dari perilaku agresifteman yang lain.
     Penanganan terhadap anak yang berperilaku agresif harus dilaksanakan secara menyeluruh, artinya semua pihak harus terlibat, termasuk orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan uraian pembahasan cara penanganan terhadap anak berperilaku agresif di atas dapat disimpulkan bahwa penanganan terhadap anak yang berperilaku agresif harus dilaksanakan secara menyeluruh, artinya semua pihak harus terlibat, termasuk orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya. Beberapa alternatfi penanganan terhadap anak berperilaku aresif dengan memberi hukuman yang efektif kepada anak dan perlu adanya pengertian dan kesabaran orangtua.












DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, 2010. Tips Menangani Anak Agresif [online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/tips-menangani-anak-agresif/   [1 July 2014]
            , 2010 . Faktor Penyebab Anak Berperilaku Agresif [online]. Tersedia : http://rijalakbarhasyim.blogspot.com/2010/08/friend-connect-javascript-library.html  [1 july 2014].